- 1. Batas antara tahap pemahaman , dengan penerapan ide tidak jelas
- 2. Urutan kategori dari tahap kognitif rendah ke kognitif tinggi membingungkan baik menurut pertimbangan logika maupun data empiris . Misalnya sintesis seharusnya tahap tertinggi bila dibandingkan dengan tahap evaluasi
- 3. Pengertian tahap kognitif dan tahap kesukaran sering dikacaukan . Karena pada hasil penelitian kognitif menemukan bahwa keterampilan tahap rendah pada perhitungan aritmatik sudah melibatkan abstraksi, membuat inference dan bercampur dengan bentuk pikiran tahap tinggi . Sekalipun demikian , taksonomi Bloom ini dapat digunakan untuk merencanakan akan menilai hasil pengajaran termasuk dalam menyusun tes yang baik. Akibat kritik tersebut maka Bloom mengadakan perbaikan, terutama terhadap ranah psikomotorik .
Revisi ranah psikomotorik itu dibuat oleh ahli lain tetapi tetap
berdasarkan pada domain yang dibuat Bloom.
Menurut Simpson dalam Dimyati dan Mudjiono (2006 : 29-30) membagi
ranah psikomotorik menjadi tujuh jenis perilaku, yaitu : persepsi, kesiapan,
gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola
gerakan, dan kreativitas.
1) Persepsi, yang mencakup
kemampuan memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas, dan
menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut. Misalnya pemilahan warna, angka
6 (enam) dan 9 (sembilan).
2) Kesiapan, yang mencakup
kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau
rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani. Misalnya posisi
start lomba lari.
3) Gerakan terbimbing,
mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan.
Misalnya meniru gerak tari, membuat lingkaran di atas pola.
4) Gerakan yang terbiasa,
mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh. Misalnya melakukan
lompat tinggi dengan tepat.
5) Gerakan kompleks, yang
mencakup kemampuan melakukan gerakan atau ketrampilan yang terdiri dari banyak
tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Misalnya bongkar pasang peralatan
secara tepat.
6) Penyesuaian pola
gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola
gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya ketrampilan
bertanding.
7) Kreativitas, mencakup
kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa sendiri.
Misalnya kemampuan membuat tari kreasi baru.
Disamping itu , Bloom juga mendapat masukan piaget terutama pada
ranah kognitif . kognitif diartikan sebagai proses mengetahui, berpikir, proses
analisis dan pengelompokan. Piaget memperkenalkan istilah kognisi yang beranjak
dari schemayaitu adalah representasi
kehidupan internal tentang cara melihat dunia melalui pengelompokkan dan
kategori .
Brophy (1990) menguraikan kritik berkaitan dengan domain kognitif
yang sudah disusun oleh Bloom sebagai berikut .
Ada enam tingkatan domain kognitif dalam taksonomi Bloom , walaupun taksonomi berguna untuk merancang tujuan pembelajaran , namun terdapat kelemahan kelemahan sebagai berikut :
Ada enam tingkatan domain kognitif dalam taksonomi Bloom , walaupun taksonomi berguna untuk merancang tujuan pembelajaran , namun terdapat kelemahan kelemahan sebagai berikut :
1. Batas antar pemahaman dan penerapan kabur
2. Urutan kategori dari rendah ke tinggi pada tingkat kognitif ,
pertimbangan logikanya dipertanyakan secara empiris . Banya orang percaya ,
bahwa sintesis lebih baik dari evaluasi , sehingga seharusnya ditempatkan pada
tingkat paling tinggi.
3. Penilaian kognitif kadang kadang dibingungkan oleh penilaian
tingkat kesukaran suatu tugas atau pertanyaan.
Di samping itu kelamahan lain dari taksonomi lainnya menggambarkan tingkatan secara hirarki , secara tidak langsung sehingga menyesatkan pemisahan kandungan (materi) urutan tingkat rendah dan tinggi. Dalam hal penyajian materi dimulai secara linier , dari tingkat lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi .
Di samping itu kelamahan lain dari taksonomi lainnya menggambarkan tingkatan secara hirarki , secara tidak langsung sehingga menyesatkan pemisahan kandungan (materi) urutan tingkat rendah dan tinggi. Dalam hal penyajian materi dimulai secara linier , dari tingkat lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi .
Perkembangan terakhir dari teori Bloom ( Anderson & Krathwohl,
2001 ) Domain kognitif ( pengetahuan ) dapat digambarkan sebagai berikut :
Dimensi pengetahuan mencakup empat bagian yaitu :
1. Pengetahuan
tentang fakta-fakta
2. Konsep
3. Prosedur
4. Meta
kognitif
Pengetahuan tentang fakta mencakup pengetahuan tentang terminologi
dan pengetahuan yang terinci dan khusus .
Pengetahuan tentang konsep merupakan interelasi antara unsure
dasar dengan struktur yang lebih luas yang dapat berfungsi secara bersama –
sama .
Pengetahuan prosedural terkait dengan penegtahuan bagaimana
melakukan sesuatu , metode penyelidikan, kriteria untuk melakukan sesuatu ,
teknik , serta metode .
Pengetahuan metakognitif mencakup strategi kognitif , penegtahuan
tentang tugas – tugas kognitif dan pengetahuan tentang diri .
Tujuan pendidikan dalam domain kognitif secara menyeluruh dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dimensi Pengetahuan
|
Dimensi Proses Kognitif
|
|||||
Mengingat
|
Mengerti
|
Memakai
|
Menganalisis
|
Menilai
|
Mencipta
|
|
Fakta
|
||||||
Konsep
|
||||||
Prosedur
|
||||||
Metakognitif
|