Sabtu, 26 November 2016


Psikologi Pendidikan : Kritik Terhadap Teori Bloom

Kritik yang muncul tentang teori bloom ini antara lain :
  • 1.      Batas antara tahap pemahaman , dengan penerapan ide tidak jelas
  • 2.      Urutan kategori dari tahap kognitif rendah ke kognitif tinggi membingungkan baik menurut pertimbangan logika maupun data empiris . Misalnya sintesis seharusnya tahap tertinggi bila dibandingkan dengan tahap evaluasi
  • 3.      Pengertian tahap kognitif dan tahap kesukaran sering dikacaukan . Karena pada hasil penelitian kognitif menemukan bahwa keterampilan tahap rendah pada perhitungan aritmatik sudah melibatkan abstraksi, membuat inference dan bercampur dengan bentuk pikiran tahap tinggi . Sekalipun demikian , taksonomi Bloom ini dapat digunakan untuk merencanakan akan menilai hasil pengajaran termasuk dalam menyusun tes yang baik. Akibat kritik tersebut maka Bloom mengadakan perbaikan, terutama terhadap ranah psikomotorik .
Revisi ranah psikomotorik itu dibuat oleh ahli lain tetapi tetap berdasarkan pada domain yang dibuat Bloom.

Menurut Simpson dalam Dimyati dan Mudjiono (2006 : 29-30) membagi ranah psikomotorik menjadi tujuh jenis perilaku, yaitu : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.

1)   Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut. Misalnya pemilahan warna, angka 6 (enam) dan 9 (sembilan).
2)   Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani. Misalnya posisi start lomba lari.
3)   Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya meniru gerak tari, membuat lingkaran di atas pola.
4)   Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh. Misalnya melakukan lompat tinggi dengan tepat.
5)   Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Misalnya bongkar pasang peralatan secara tepat.
6)   Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya ketrampilan bertanding.
7)   Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya kemampuan membuat tari kreasi baru.

Disamping itu , Bloom juga mendapat masukan piaget terutama pada ranah kognitif . kognitif diartikan sebagai proses mengetahui, berpikir, proses analisis dan pengelompokan. Piaget memperkenalkan istilah kognisi yang beranjak dari schemayaitu adalah representasi kehidupan internal tentang cara melihat dunia melalui pengelompokkan dan kategori .
Brophy (1990) menguraikan kritik berkaitan dengan domain kognitif yang sudah disusun oleh Bloom sebagai berikut . 

Ada enam tingkatan domain kognitif dalam taksonomi Bloom , walaupun taksonomi berguna untuk merancang tujuan pembelajaran , namun terdapat kelemahan kelemahan sebagai berikut :

1. Batas antar pemahaman dan penerapan kabur
2. Urutan kategori dari rendah ke tinggi pada tingkat kognitif , pertimbangan logikanya dipertanyakan secara empiris . Banya orang percaya , bahwa sintesis lebih baik dari evaluasi , sehingga seharusnya ditempatkan pada tingkat paling tinggi.
3. Penilaian kognitif kadang kadang dibingungkan oleh penilaian tingkat kesukaran suatu tugas atau pertanyaan. 

Di samping itu kelamahan lain dari taksonomi lainnya menggambarkan tingkatan secara hirarki , secara tidak langsung sehingga menyesatkan pemisahan kandungan (materi) urutan tingkat rendah dan tinggi. Dalam hal penyajian materi dimulai secara linier , dari tingkat lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi .
Perkembangan terakhir dari teori Bloom ( Anderson & Krathwohl, 2001 ) Domain kognitif ( pengetahuan ) dapat digambarkan sebagai berikut :

revisi domain kognitif oleh bloom , psikologi pendidikan
kritik teori bloom , revisi teori bloom , penjelasan domain kognitif bloom , penjelasan teori kognitif bloom , psikologi pendidikan teori bloom

Dimensi pengetahuan mencakup empat bagian yaitu :

1.      Pengetahuan tentang fakta-fakta
2.      Konsep
3.      Prosedur
4.      Meta kognitif
Pengetahuan tentang fakta mencakup pengetahuan tentang terminologi dan pengetahuan yang terinci dan khusus .
Pengetahuan tentang konsep merupakan interelasi antara unsure dasar dengan struktur yang lebih luas yang dapat berfungsi secara bersama – sama .
Pengetahuan prosedural terkait dengan penegtahuan bagaimana melakukan sesuatu , metode penyelidikan, kriteria untuk melakukan sesuatu , teknik , serta metode .
Pengetahuan metakognitif mencakup strategi kognitif , penegtahuan tentang tugas – tugas kognitif dan pengetahuan tentang diri .

Tujuan pendidikan dalam domain kognitif secara menyeluruh dapat digambarkan sebagai berikut :


Dimensi Pengetahuan
Dimensi Proses Kognitif

Mengingat

Mengerti

Memakai

Menganalisis

Menilai

Mencipta
Fakta






Konsep






Prosedur






Metakognitif







Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...